Klinik CDG-Serangan jantung, impoten,EECP indonesia, EECP Jakarta, Jantung Koroner di Jakarta, National EECP CENTER JAKARTA, Jantung tidak di ring, Terapi OzonUntitled Document
 
  Untitled Document  
 
 
Untitled Document
  Filosofi Terapi

Serangan Jantung

Penyumbatan Pembuluh Darah Koroner

Nyeri Dada

Alternatif Terapi di samping ring dan bypasss

Impotensia

Diabetes (kencing manis)

Stroke

Anti aging

Terapi EECP
  ILIB
  OZONE
  KHELASI

FILOSOFI TERAPI

Sesuai dengan apa yang kita bersama harus pahami dan sadari, bahwa tujuan akhir dari semua aktivitas dalam menjalani hidup kita masing-masing ini adalah mencapai kesejahteraan dan keselamatan jiwa, dimana kesejahteraan jiwa sebaiknya didahului oleh kesejahteraan raga. Kesejahteraan raga inilah yang mendasari filosofi dan impian kami “Tiada batang akarpun berguna dan penanganan permasalahan kalau bisa menyeluruh dengan kekuatan dari dalam diri sendiri.”

Kita ambil contoh kasus penyempitan jantung koroner yang menurut acuan harus dilakukan operasi. Bagaimana kalau karena alasan tertentu apakah itu dari segi medis dan atau dari segi penderitanya sendiri tidak dapat dilakukan operasi tersebut? Maka kita dapat andaikan operasi = batang. Mana akarnya? Maka, akar yang dimaksud adalah alternatif  apa yang  dapat membantu bila tidak dioperasi. Apapun alternatif yang diambil haruslah sesuai dengan kaidah kedokteran yaitu ada referensi keilmuannya, dapat diajarkan dan dipelajari serta ada acuan prosedurnya. Dalam hal ini bisa saja pemasangan ring sebagai alternatif. Ketika pemasangan ringpun karena alasan tertentu tidak dapat dilakukan, alternatifnya apa? EECP bisa jadi pilihan. Kalau EECP pun tidak dapat dilakukan alternatifnya apa?. Misalnya tidak tahu apa alternatif berikutnya dan tidak tahu harus diapakan. Maka biar bagaimanapun juga harus dipikirkan dengan cara apapun yang dapat menolong, misalnya dengan bijaksana dapat mempersuasi/ membujuk untuk bersabar dan tabah dalam penderitaan dengan mengikuti petunjuk dokter yang masih dapat dilakukan, agar penderita tidak jatuh dalam keadaan nihilism (kehampaan hidup). Ini semua adalah dasar dari “ academic thinking” isinya : dimana tindakan yang harus dilaksanakan, tetapi tidak bisa dilakukan àapa yang berikutnya?, cari yang masih dalam acuan à tidak ada juga, maka alternatif apa yang dicari? Cari apa saja yang dapat membantu meskipun belum menjadi acuan tetapi harus tetap dalam lingkup ilmu kedokteran, artinya ada referensi keilmuannya, dapat diajarkan dan dipelajari, serta ada acuan prosedurnya à alternatif yang didapat tidak juga dapat dilakukan maka harus dicarikan cara apapun juga agar kehampaan hidup (nihilism) dapat dihindarkan.
 

Kembali kepada contoh kasus koroner bila tidak bisa dibypass mungkin alternatif ring adalah pilihannya. Sekarang ini ada alternatif lain yang dibandingkan dengan bypass maupun ring bersifat invasif dimana yang ini tidak invasif yaitu EECP.
 

EECP ini berkaitan a.l. dengan teori dasar terjadinya penyempitan yaitu yang disebut Trias Virchow, yaitu : 1. Perlambatan aliran darah, 2. Kekentalan darah/ mudah beku, 3.Kerusakan lapisan dalam pembuluh darah.

Terapi EECP secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut ; Pasien berbaring di ranjang terapi. Organ penting seperti jantung dan otak, dsb ada di tubuh bagian atas, maka darah ke organ penting tersebut dapat diperbanyak dengan memobilisasi darah yang banyak terdapat di bagian kaki. Kebutuhan darah di kaki umumnya tidak banyak dibutuhkan dalam keadaan istirahat/ berbaring. Maka mobilisasi darah dari kaki itu dapat dilakukan dengan cara membebat kaki menggunakan pasangan manset berukuran besar seperti pada manset diatur oleh alat EECP dimana terjadi sinkronisasi waktu jantung istirahat darah dari kaki dikompresi oleh pasangan manset tersebut dan pada waktu jantung kerja pasangan manset melepas kompresi tersebut sehingga dengan demikian seolah-olah ada 2 jantung yang bekerja bergantian. Dengan modalitas terapi ini ternyata terbukti ;
 

1. Aliran darah diperbesar dan diperderas, misalnya aliran darah ke pembuluh darah koroner dapat ditingkatkan hampir 2x lipat dari normal.

2. Pembekuan darah akan membaik karena adanya proses peningkatan zat-zat yang memperbaiki pembekuan.

3. Lapisan dalam pembuluh darah (endotel) membaik dengan adanya proses penurunan peradangan, karena teori terkini mengenai kerusakan endotel disebabkan oleh peradangan.

4. Darah dari kaki yang dikompresi ke atas itu akan memberikan efek ke seluruh tubuh.

5. Dengan tidak dimasukkannya baik alat maupun obat selama proses EECP maka modalitas terapi EECP ini betul-betul mengandalkan kemampuan tubuh sendiri.

 

Dengan demikian dapat disimpulkan EECP selain memenuhi kriteria Virchow’s trias juga memberikan terapi secara menyeluruh dengan kekuatan dari dalam tubuh sendiri.